Bank Indonesia Targetkan Indonesia Jadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia

Bank Indonesia terus mengupayakan akselerasi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, dengan berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi, salah satunya dengan mengadakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

Acara rutin yang diselenggarakan sejak tahun 2014 ini menghadirkan beragam kegiatan kampanye massal, seminar, workshop serta talkshow.

ISEF merupakan event tahunan yang terdiri dari dua kegiatan utama yaitu Sharia Economic Forum dan Sharia Fair.

“Kegiatan forum terdiri dari seminar/workshop, sedangkan sharia fair terdiri dari berbagai perlombaan dan pameran bagi pelaku usaha industri halal, pesantren, maupun lembaga keuangan,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Musni Hardi K Atmaja.

Selain penyelenggaraan ISEF berskala nasional, Bank Indonesia juga menyelenggarakan kegiatan sejenis (FESyar) yang pertama kali dilaksanakan tahun 2017.

FESyar biasanya dilaksanakn di tiga lokasi yang mewakili wilayah Jawa, Sumatera dan Kawasan Timur Indonesia. Di tahun ini, FESyar di wilyah Sumatera dipusatkan di Provinsi Aceh.

FESyar Sumatera 2022 ini mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Regional untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi Nasional yang Inklusif”.

“Visi Indonesia ke depan adalah menjadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia,” ujar Musni. Ia menjelaskan, untuk mencapai visi tersebut, masih ada setidaknya tiga tantangan utama, yaitu Pertumbuhan Usaha Syariah yang masiih relatis rendah, pangsa pembiayaan syariah yang masih kecil, serta literasi ekonomi syariah belum banyak mendorong sharia lifestyle.

Guna menjawab tantangan tersebut, Bank Indonesia telah membentuk Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) yang telah dikukuhkan pada Agustus 2021. Sedangkan dari sisi fasilitas pembiayaan syariah, pihaknya juga bekerjasama dengan Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) untuk memfasilitasi para koperasi pondok pesantren.

Sumber: http://batam.tribunnews.com